Foto: Kampanye Golkar. ©2014 Tentang Sumedang
Reporter: Sofyan Abidin
Tentang Sumedang - Jadi Oposisi Atau Tidak, Golkan Akan Tentukan Nasibnya Sendiri | Sempat berhembus isu Partai Golkar yang tergabung dalam koalisi merah putih pendukung pasangan Prabowo-Hatta, dikabarkan bakal merapat ke kubu Jokowi-JK. Namun kabar itu dibantah anggota Tim Pemenangan Jokowi-Jk Marwan Jafar. Apalagi, wacana menjadi oposisi pemerintah semakin kencang berhembus.
Marwan menegaskan, sejauh ini tidak ada pembicaraan Golkar dengan kubu Jokowi-JK. Terlebih Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sudah siap beroposisi dengan pemerintahan selanjutnya jika dipegang Jokowi-JK.
"Belum ada pembicaraan resmi tentang itu. Setahu saya pembicaraan resmi belum ada. Apalagi komandannya masih pak Ical. Pak Ical sudah bilang siap oposisi," jelasnya saat dihubungi, Rabu (30/7).
Dia belum mau bicara banyak soal langkah baru Partai Golkar memilih berseberangan dengan pemerintah.
"Saya juga tidak mau mengurusi internal Golkar. Biar Golkar menentukan nasibnya sendiri kan Golkar yang tahu sendiri," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad membenarkan, Akbar Tanjung dan Aburizal Bakrie (Ical) menyampaikan bahwa partai berlambang beringin siap menjadi oposisi. Akbar dan Ical menyampaikan pernyataan tersebut pada saat usai melaksanakan sholat id.
"Ya saya dengar siap (oposisi), Waktu kami Salat Idul Fitri di Golkar mereka berdua mengeluarkan statement siap beroposisi," jelasnya di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).
Menurut Fadel, langkah menjadi oposisi adalah sejarah baru bagi partai berlambang beringin ini. Sebab selama partai ini berdiri, 20 Oktober 1964, belum sekalipun mereka memilih berseberangan dengan pemerintah.
"Sebagai sejarah baru Golkar sebagai oposisi, Pak Ical dan Pak Akbar berbicara seperti itu saya sih tidak keberatan. Saya pikir bagus juga," katanya.
Dia menambahkan, alasan Golkar memilih untuk oposisi adalah untuk menjaga satu kesatuan koalisi merah putih. Dalam koalisi tersebut terdapat empat partai lain, Gerindra, PPP, PKS dan PAN, yang sama-sama mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.