Breaking News
Join This Site
Menelusuri Masjid Demak & Sunan Kalijaga

Menelusuri Masjid Demak & Sunan Kalijaga


Menelusuri Masjid Demak & Sunan Kalijaga

Foto: Allah SWT. ©2014 Tentang Sumedang


Tentang Sumedang - Menelusuri Masjid Demak & Sunan Kalijaga | Salah satu peninggalan kerajaan Islam pertama di Jawa adalah masjid Agung Demak. Masjid yang terletak di Desa kauman, Demak, Jawa Tengah, itu hingga kini masih berdiri megah dan menjadi tujuan wisata religi umat muslim di nusantara.


Konon, masjid ini dibangun oleh Raden Patah, Sultan Demak pertama, beserta para wali yang menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad ke-15. Masyarakat setempat yakin masjid ini dulunya menjadi tempat berkumpul para wali.


Arsitektur masjid ini sangat kental dengan nuansa Jawa. Tak ada kubah, bagian atapnya berbentuk limas bersusun tiga. Konon, tiga sap atap ini bermakna tingkatan manusia dalam Islam, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.


Masjid ini memiliki lima buah pintu yang bermakna rukun Islam yaitu syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji. Sementara rukun iman tercermin dari jendela masjid yang berjumlah enam.


Masjid Agung Demak mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru dengan tinggi sekitar 17 meter. Salah satu tiang utama itu disebut soko tatal.


Soko tatal itulah yang memiliki cerita menarik. Soko alias tiang ini terbuat dari serpihan-serpihan kayu atau tatal yang direkatkan satu dengan yang lainnya sehingga membentuk tiang.


Menurut cerita, tiang ini dibuat oleh Sunan Kalijaga. Masyarakat menyebut tiang ini sebagai wujud karamah Sunan Kalijaga. Banyak yang percaya Sunan Kalijaga membuat saka ini dengan kekuatan yang tidak biasa.


Namun soal saka tatal ini banyak versi yang berkembang. Yang jelas, tiang penyangga yang berdiri di bagian timur laut itu terbuat dari pecahan-pecahan kayu. Meski terbuat dari serpihan kayu, satu tiang ini masih sekokoh tiang-tiang lainnya.


Di dalam kompleks masjid yang pernah diajukan sebagai situs warisan budaya UNESCO pada 1995 ini juga terdapat makam Sultan Demak dan para abdinya. Sekarang, di tempat ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.