Breaking News
Join This Site
Kisah Sofyan Berpakaian Dekil Dilarang Bertemu SBY Saat Tsunami

Kisah Sofyan Berpakaian Dekil Dilarang Bertemu SBY Saat Tsunami


Kisah Sofyan Berpakaian Dekil Dilarang Bertemu SBY Saat Tsunami


Foto: Sofyan Djalil dperiksa KPK. ©2014 Tentang Sumedang

Reporter: Heru Gustanto


Tentang Sumedang - Kisah Sofyan Berpakaian Dekil Dilarang Bertemu SBY Saat Tsunami | Bencana gempa dan tsunami di Aceh juga membuat risau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY sendiri mendapat kabar mengenai bencana di provinsi paling Barat Indonesia tersebut saat dirinya sedang berada di Nabire, Papua, provinsi paling Timur Indonesia yang sebulan sebelumnya juga terkena gempa.


SBY langsung meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk segera melakukan rapat darurat dan menyusun langkah-langkah penanganan bencana Aceh. JK pun langsung memimpin rapat darurat hari itu juga di Jakarta.


JK memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil, yang juga putra Aceh, segera terbang ke Aceh saat itu juga menggunakan pesawat pribadi JK. Sofyan terbang ke Aceh bersama gubernur Aceh dan beberapa tokoh Aceh, berbekal handphone satelit dan uang tunai Rp 200 juta dari JK.


Presiden SBY beserta rombongan, tiba di Aceh dua hari setelah tsunami terjadi, tepatnya Selasa, 28 Desember 2004. Staf Khusus Heru Lelono masih ingat betul ekspresi wajah Presiden SBY saat menjejakkan kaki di Tanah Rencong tersebut.


"Saya ingat betul, waktu itu iring-iringan mobil kepresidenan terhenti di persimpangan dan Presiden melihat wajah para pengungsi di tenda-tenda darurat. Saya saja nangis, apalagi beliau. Selama di Aceh itu, muka Pak SBY bengep (sembab)," tutur Heru dikutip merdeka.com dalam buku 'Ombak Perdamaian, Inisiatif dan Peran JK Mendamaikan Aceh', Jumat (26/12).


Malam harinya, SBY menggelar rapat. Menteri Komunikasi dan Informatika, Sofyan Djalil yang sudah dua hari berada di Aceh, seharusnya memberikan penjelasan terkait kondisi Aceh kepada Presiden SBY.


Namun, langkah Sofyan untuk masuk menemui Presiden SBY dihentikan petugas pengamanan lantaran dirinya hanya mengenakan kaos dan jaket parasut. Sofyan sendiri hanya membawa satu setel pakaian plus kain sarung sebelum bertolak ke Aceh, tepat di hari bencana tersebut terjadi.


Pakaian yang dikenakannya sudah kotor dan bau keringat lantaran dirinya harus memeriksa setiap sudut lokasi bencana. Maka dari itu, Sofyan memutuskan untuk hanya mengenakan jaket parasut.


Setelah melarang Sofyan masuk menemui Presiden, petugas pengamanan tersebut lantas masuk dan membiarkan Sofyan di luar. Tak lama kemudian, petugas tersebut keluar dan mempersilakan Sofyan masuk menemui presiden.