Foto: Tim SAR evakuasi korban longsor Banjarnegara. ©2014 Tentang Sumedang
Reporter: Triyono
Tentang Sumedang - Tanah Bergerak, 500 Warga Desa Tiaga Banjarnegara Masih Ngungsi | Sebanyak 500 warga di Dusun Slimpet Desa Tlaga Kecamatan Punggelan Banjarnegara Jawa Tengah masih mengungsi di lokasi yang aman dari daerah rawan bencana tanah bergerak yang terjadi beberapa waktu lalu. Wilayah tersebut mengalami pergerakan tanah pada waktu yang nyaris bersamaan dengan longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Catur Subandrio mengemukakan saat ini tercatat ada 557 jiwa yang mengungsi di bangunan sekolah yang ada di wilayah setempat.
"Warga setempat hingga saat ini masih diungsikan, karena daerah tersebut memang rawan bencana tanah bergerak," ucapnya, Jumat (26/12).
Selain di Dusun Slimpet, Warga di Desa Kertosari Kecamatan Kalibening yang sempat mengungsi akibat adanya gerakan tanah, mulai kembali ke rumah. "Namun, jika ada tanda gerakan tanah warga diimbau untuk segera mengungsi ke tempat yang aman," ujarnya.
Saat ini, lanjut Catur, pihaknya sudah memasang alat peringatan dini di Desa Kertosari Kecamatan Kalibening. Selain itu, satu peralatan deteksi lainnya juga dipasang di Dusun Tlaga. "Saat ini peralatan Lanslide Early Warning System (LEWS), sudah dipasang di daerah yang paling rawan, yakni di Tlaga dan Kertosari," jelasnya.
Pada Selasa (16/12) malam lalu, dilaporkan tebing yang berada di sekitar Dusun Tlaga mengalami retakan karena hujan deras yang terus mengguyur daerah tersebut. Meski sudah ada penanganan teknis dengan membuat bronjong di sisi tebing, namun pergerakan tanah masih terus terjadi sehingga membuat warga khawatir.
Kepala Desa Tlaga, Slamet mengemukakan pergerakan tanah sudah terlihat sejak tahun lalu. Kondisi tersebut, jelasnya, terjadi setiap musim hujan tiba tanah selalu bergerak dan retakan semakin lebar. "Warga selalu khawatir jika musim penghujan tiba," kata dia.