Breaking News
Join This Site
Jadi Oposisi, Golkar Siap Ukir Sejarah Baru

Jadi Oposisi, Golkar Siap Ukir Sejarah Baru


Jadi Oposisi, Golkar Siap Ukir Sejarah Baru


Foto: Kampanye Golkar. ©2014 Tentang Sumedang

Reporter: Irwan Setyabudi


Tentang Sumedang - Jadi Oposisi, Golkar Siap Ukir Sejarah Baru | Wacana sikap politik Partai Golkar untuk berada di luar pemerintahan semakin kencang berhembus. Setelah diungkapkan Akbar Tandjung, kali ini pernyataan itu dibenarkan Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad.


Fadel menuturkan, Akbar Tandjung dan Aburizal Bakrie (Ical) menyampaikan bahwa partai berlambang beringin siap menjadi oposisi jika duet Joko Widodo - Jusuf Kalla dipastikan memimpin negeri ini hingga lima tahun ke depan. Akbar dan Ical menyampaikan pernyataan tersebut usai melaksanakan Salat Id.


"Ya saya dengar siap (oposisi). Waktu kami Salat Idul Fitri di Golkar, mereka berdua mengeluarkan statement siap beroposisi," tegas Fadel di kediamannya, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/7).


Dalam pandangannya, sikap politik menjadi oposisi adalah sejarah baru bagi partai bernomor urut lima di Pemilu 2014 ini. Sebab, sejak partai ini berdiri 20 Oktober 1964, belum sekalipun Golkar memilih jalur berseberangan dengan pemerintah.


"Sebagai sejarah baru Golkar sebagai oposisi, Pak Ical dan Pak Akbar berbicara seperti itu saya sih tidak keberatan. Saya pikir bagus juga," katanya.


Mantan menteri kelautan dan perikanan ini menambahkan, alasan Golkar tak bergabung dengan barisan pendukung Jokowi-JK adalah untuk menjaga kesatuan koalisi merah putih yang sejak awal menyokong duet Prabowo-Hatta. Dalam koalisi tersebut terdapat empat partai lain, Gerindra, PPP, PKS dan PAN.


Sebelumnya, pernyataan untuk berada di luar pemerintahan disampaikan mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Sikap ini dinilai penting untuk fungsi kontrol kekuasaan.


"Sejak 2004 lalu saya sudah mengatakan bahwa Golkar harus siap berada di luar kekuasaan, di luar pemerintahan. Walaupun Golkar telah berkuasa lebih dari 30 tahun, tapi dalam demokrasi reformasi di mana Golkar mempunyai paradigma baru, Golkar harus siap di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi checks and balances," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung.


Hal itu disampaikan Akbar usai menemani Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima Prabowo Subianto di rumahnya Jl Ki Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/7).


Akbar mengatakan, siapa yang akan berkuasa pada pemerintahan ke depan tergantung dari hasil putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa Pilpres 2014 yang diajukan kubu Prabowo-Hatta. Menurut Akbar, seandainya Prabowo-Hatta kalah, Golkar akan tetap menghormati koalisi permanen yang sudah dideklarasikan.