Breaking News
Join This Site
Cerita JK Gertak Pilot Hingga Soal Bantuan Tsunami Direbut GAM

Cerita JK Gertak Pilot Hingga Soal Bantuan Tsunami Direbut GAM


Cerita JK Gertak Pilot Hingga Soal Bantuan Tsunami Direbut GAM


Foto: JK kunjungi kuburan massal korban tsunami Aceh. ©2014 Tentang Sumedang

Reporter: Triyono


Tentang Sumedang - Cerita JK Gertak Pilot Hingga Soal Bantuan Tsunami Direbut GAM | Dahsyatnya bencana gempa dan tsunami di Aceh, masih lekat dalam ingatan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Kejadian 10 tahun lalu itu menoreh duka yang sangat dalam bagi masyarakat Indonesia, utamanya Aceh.


JK yang saat itu baru 2 bulan dilantik sebagai wakil presiden bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut menjadi saksi dahsyatnya gelombang setinggi 15 meter menghempas Tanah Rencong tersebut. JK tiba di Aceh sehari setelah tsunami menghantam bumi Serambi Mekkah tersebut.


Kegelisahan sebenarnya sudah menyelimuti JK di Jakarta pada saat tsunami menerjang Aceh, namun sebagai Wakil Presiden, dirinya harus memimpin rapat dadakan penanggulangan bencana tsunami saat itu juga di Jakarta.


Menginjakkan kakinya di Aceh, JK beserta rombongan disambut oleh ribuan mayat terkapar di mana-mana serta bau anyir menusuk hidungnya.


JK melakukan peninjauan ke setiap sudut wilayah bencana, termasuk Meulaboh, kota terdekat dengan pusat gempa. Peninjauan ke Meulaboh dilakukan JK pada Selasa, 28 Desember 2004 atau 2 hari setelah kejadian.


Dari atas pesawat milik TNI Angkatan Udara, JK mendapati Meulaboh, kota berpenduduk sekitar 40.000 jiwa tersebut, rata dengan tanah. Tersayat hati JK menyaksikan pemandangan tersebut. Dirinya meminta pilot untuk terbang lebih rendah meski hal itu berbahaya.


Sekali lagi, JK tidak ingin mendengar kata 'tidak bisa' dalam kondisi darurat di Aceh. "Kau ini orang mana?" tanya JK kepada pilot seperti tertuang dalam buku Ombak Perdamaian, Inisiatif dan Peran JK Mendamaikan Aceh, dikutip merdeka.com, Jumat (26/12).


Pilot tersebut menjawab "Saya orang Makassar, Pak," jawab pilot tersebut.


Mendorong keberanian sang Pilot, JK mengatakan "Ah, orang Makassar kok penakut," ucap putra Makassar tersebut.


Perkataan JK tersebut berhasil membuat sang Pilot menerbangkan pesawat hanya beberapa meter di atas pucuk kelapa. Berulang kali pesawat tersebut membawa JK berputar-putar meninjau Meulaboh.


Mendapati kondisi Meulaboh menyayat hatinya, JK memerintahkan Gubernur Sumatera Utara, Rizal Nurdin untuk segera mengirimkan makanan kepada korban selamat di Meulaboh. Namun, lantaran kondisi pengiriman yang sulit, akhirnya JK memutuskan untuk menjatuhkan bantuan dari atas pesawat.


Mendengar usul JK tersebut, Rizal Nurdin mengungkapkan kekhawatirannya. Mulai dari potensi bantuan pecah hingga potensi bantuan direbut oleh anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).


Semua kekhawatiran Rizal ditepis oleh JK. JK meminta bantuan dibungkus plastik agar tidak basah. Kekhawatiran bantuan akan direbut oleh GAM, JK menjawab singkat, "Tidak apa-apa. GAM juga manusia. Perlu makan," tutur JK.