Breaking News
Join This Site
4 Pesan Untuk Jokowi-JK, Jangan Asal Pilih Menteri

4 Pesan Untuk Jokowi-JK, Jangan Asal Pilih Menteri


4 Pesan Untuk Jokowi-JK, Jangan Asal Pilih Menteri


Foto: Jokowi-JK di KPU. ©2014 Tentang Sumedang

Reporter: Heru Gustanto


Tentang Sumedang - 4 Pesan Untuk Jokowi-JK, Jangan Asal Pilih Menteri | Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum memikirkan untuk menyusun kabinet. Jokowi dan Jusuf Kalla ingin melihat dulu perkembangan gugatan kubu Prabowo-Hatta di MK.


Namun Jokowi mengatakan ada beberapa kriteria yang akan diterapkan untuk semua menteri pendukungnya. Adapun beberapa kriteria tersebut adalah memiliki kepemimpinan yang kuat, profesional dan berintegritas.


"Profesional itu bisa dari partai bisa juga tidak. Siapa bilang orang-orang partai politik tidak ada yang profesional?," kata Jokowi pekan lalu.


Jokowi mengaku menerima banyak aspirasi atau titipan mengenai sosok-sosok yang dianggap potensial untuk menjabat sebagai menteri. Dia juga telah membentuk tim untuk memburu dan menyaring sosok-sosok yang dianggap mumpuni.


Namun demikian, Jokowi memberi penegasan kalau sejauh ini dirinya bersama dengan parpol-parpol koalisi pendukungnya belum membahas posisi di kabinet. Jokowi juga memberi penekanan kalau dia bersama Jusuf Kalla (JK) merupakan orang terakhir yang memberi penilaian kelayakan sosok terpilih sebagai menteri.


"Final terakhir di saya," kata Jokowi.


Berikut beberapa saran untuk Jokowi tentang para calon menteri yang dipilih:


1. Jangan cari watak Sengkuni




irektur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsyi mengingatkan agar para menteri yang akan mengisi kabinet Jokowi-JK harus jauh dari tabiat Sengkuni, Dasamuka, Durno.


Tiga nama tersebut tokoh antagonis dalam pewayangan. Sengkuni adalah paman para Kurawa yang licik. Dasamuka merupakan nama lain Rahwana. Sedangkan Durno digambarkan orang yang suka mengadu domba.


"Kabinet Jokowi-JK jika ingin sukses tidak sekadar membawa Indonesia melangkah tapi Jokowi-JK diharapkan membawa Indonesia Melompat. Tanpa loyalitas tinggi itu, Pak Jokowi-JK akan menghadapi kesulitan yang sama dihadapi SBY sekarang dalam mengkordinasikan kabinet," kata Fahmi di Depok, Sabtu (2/6).


Menurut dia Jokowo-JK diibaratkan sedang menakhodai kapal pinisi yang akan mengarungi samudera. Karena itu harus dipilih awak kapal yang tangguh, jujur dan loyal.


Syarat mutlak awak dalam kabinet tersebut selain faktor profesionalitas juga harus diperhatikan rekam jejak dan loyalitas untuk berjuang ekstra keras bersama Jokowi-JK.


2. Menteri parpol jadi sapi perah




Pengamat dan dosen Ilmu Pengetahuan Moral-Politik UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Ali Hasan Siswanto menyarankan capres terpilih Joko Widodo untuk berhati-hati dalam memilih menteri dari kalangan parpol. Yang sudah-sudah, mereka akan jadi sapi perah oleh parpol.


"Itu karena keterwakilan partai politik dalam jabatan menteri, setidaknya era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), terbukti berperilaku koruptif dan parpol menjadikan jabatan menteri itu sebagai sapi perah," katanya kepada Antara di Surabaya, Sabtu (2/8).


Oleh karena itu, rekam jejak kementerian yang selama ini ada hendaknya menjadi pelajaran penting bagi kepemimpinan Jokowi-JK untuk penyusunan kabinet yang bermartabat.


"Banyak kalangan menilai kabinet profesional dan memiliki integritas akan mengangkat pamor kinerja Jokowi-JK ke depan, bukan sekadar keterwakilan parpol," kata pemerhati moral dari UINSA itu.


3. Minta putra Papua masuk kabinet




Ketua Kelompok Kerja Agama Majelis Rakyat Papua Samuel K Waromi berpendapat putra-putri terbaik dari wilayah itu layak untuk dipertimbangkan mengisi salah satu pos kementerian yang akan dibentuk oleh Presiden RI terpilih.


"Putra-putri Papua terbaik layak direkrut untuk masuk dalam Kabinet Jokowi-JK," kata Samuel kepada wartawan di Jayapura, Papua, Sabtu (2/8). Demikian dikutip antara.


Samuel mengatakan putra-putri terbaik asal Papua yang layak mengisi pos di kementerian tentunya mempunyai wawasan kebangsaan yang baik. Mempunyai kecakapan dan sikap profesionalisme dalam bekerja, mampu mengayomi dan memahami serta menerjemahkan kebijakan yang dimaksudkan oleh Pemerintahan Jokowi-Jk mengenai pembangunan revolusi mental.


"Anak-anak Papua sudah mampu. Dan saatnya diberikan kepercayaan yang lebih," katanya.


4. Jangan pilih pelanggar HAM




Koordinator Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar meminta Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla menyeleksi tokoh-tokoh untuk ditempatkan di pos menteri pada kabinet pemerintahan nanti.


Haris juga meminta kepada Jokowi untuk tidak memasukkan orang yang bermasalah dalam kabinetnya.


"Jangan ada pelanggar HAM, koruptor dan orang yang terlibat dalam pembalakan hutan liar," katanya.


Sementara itu, Direktur Nasional WALHI, Abetnego Tarigan mengatakan setelah menyusun kabinet bayangan, Jokowi harus mengumumkannya ke publik. Hal itu agar masyarakat dapat menilai kelayakan kabinet yang dirancang.


"Sehingga masyarakat punya waktu untuk menguji siapa tokoh-tokoh yang menjadi menteri di kabinet Jokowi," tuturnya.