Breaking News
Join This Site
Inggris Diduga Terlibat Dalam Mempersenjatai Israel

Inggris Diduga Terlibat Dalam Mempersenjatai Israel


Inggris Diduga Terlibat Dalam Mempersenjatai Israel


Foto: Tentara Israel bawa senjata di perbatasan jalur Gaza. alarabiya.net

Reporter: Dewi Safitri


Tentang Sumedang - Inggris Diduga Terlibat Dalam Mempersenjatai Israel | Beberapa dokumen terbaru mengungkapkan bahwa pemerintah Inggris berpartisipasi dalam mempersenjatai tentara Israel, yang telah menewaskan ribuan warga Palestina sejak awal serangan negeri Zionis itu terhadap Jalur Gaza hampir sebulan lalu. Ini seperti dilaporkan situs dari surat kabar asal Inggris the Independent dua hari lalu.


Dokumen-dokumen yang diperoleh oleh Campaign Against Arms Trade (CAAT) di bawah Freedom of Information Act itu menunjukkan bahwa senjata yang digunakan oleh Israel terhadap Gaza mengandung komponen buatan Inggris, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (2/8).


Mereka juga mengungkapkan bahwa izin ekspor senjata senilai lebih dari 70 juta dolar Amerika (setara RP 824,6 miliar) telah diberikan kepada 130 produsen pertahanan Inggris sejak tahun 2010 untuk menjual peralatan militer ke Israel.


Di antara produsen itu ada dua perusahaan Inggris yang memasok komponen untuk pesawat intai tanpa awak bernama Hermes, yang dijelaskan oleh Israel sebagai "tulang punggung" dari misi-misinya.


Pesawat tanpa awak Hermes adalah salah satu pesawat intai paling banyak digunakan oleh tentara Israel, khususnya di Jalur Gaza.


Dokumen itu juga mengungkapkan bahwa puluhan perusahaan pertahanan Inggris yang sangat khusus telah mengamankan kesepakatan dengan mitra Israel dan militer Israel.


Israel adalah salah satu pelanggan terbesar untuk ekspor Inggris yang disebut sebagai "pengguna ganda" peralatan, seperti dilaporkan situs itu.


Setelah memburuknya situasi di Gaza, pemerintah Inggris sedang mempertimbangkan kembali penjualan senjata mereka dengan Israel.


"Saat ini kami sedang meninjau semua izin ekspor yang ada untuk Israel. Semua aplikasi untuk izin ekspor dinilai berdasarkan kasus per kasus terhadap kriteria yang ketat. Kami tidak akan mengeluarkan izin jika ada resiko yang jelas bahwa peralatan dapat digunakan untuk penindasan di dalam negeri, atau jika ada risiko yang jelas bahwa peralatan itu akan memprovokasi atau memperpanjang konflik," kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.


Ini bukan pertama kalinya bahwa Inggris sedang menghadapi tuduhan tersebut.


Pada tahun 2009, Menteri Luar Negeri David Miliband mengatakan bahwa beberapa peralatan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang digunakan di Gaza pada tahun itu telah "hampir pasti" mengandung komponen yang disediakan Inggris.