Foto: Rumah adat Tongkonan. ©rumgapres/abror rizki
Reporter: Hasan Setyabudi
Tentang Sumedang - JK Minta Kesan Wisata Toraja Yang Menyeramkan Diubah | Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia. Dalam pertemuan itu, mereka curhat berbagai persoalan yang dihadapi Perhimpunan Masyarakat Toraja, termasuk susunan kepengurusan yang baru.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia, Frederik, juga menyampaikan rencana kegiatan, salah satunya adalah kegiatan Musyawarah Nasional di mana wapres diharapkan hadir untuk memberi masukan tentang cara Perhimpunan Masyarakat Toraja bisa berperan dalam pembangunan Indonesia.
"Suku Toraja di Indonesia ada sekitar 2 juta, 500.000 tinggal di Toraja Utara dan Tanah Toraja. Sisanya 1,5 juta itu merantau, lebih banyak perantau daripada yang tinggal di sana," ungkap Frederik, di Kantor Wapres, Jumat (30/1).
Menurut Frederik, Wapres JK meminta masyarakat Toraja untuk mengubah pandangan pariwisata yang kini sudah menyebar ke berbagai penjuru. Toraja dikenal dengan wisata bernuansa pemakaman.
"Banyak saran-saran seperti di pariwisata harus ubah image pariwisata yang seram, kuburan, jadi menyenangkan. Tebas kerbau 1 kali, ada pembantaian menyeramkan gitu kita coba jadi menyenangkan," tutur Frederik.
Frederik mengaku, saat ini, masyarakat Toraja masih dalam tahap mencari pandangan pariwisata Tanah Toraja yang dikenal sarat ritual menyeramkan. Selain itu, perbaikan juga diupayakan dari sisi infrastruktur agar Tanah Toraja semakin mudah dijangkau wisatawan.
"Kita belum bicara angka, tapi bicara gimana perbaiki citra, transportasi udara dan darat. Bandara diselesaikan baik di kota terdekat maupun di Toraja karena ini on going proyek. Orang Toraja pembelajar baik, beda tipis sama orang Batak, mungkin nasib beda," tutup Frederik.