Breaking News
Join This Site
Lihat Anak Jadi Lulusan Terbaik IPK 3,84, Orangtua Afidah Menangis

Lihat Anak Jadi Lulusan Terbaik IPK 3,84, Orangtua Afidah Menangis

Lihat Anak Jadi Lulusan Terbaik IPK 3,84, Orangtua Afidah Menangis


Foto: Siti Afidah. ©2015 Tentang Sumedang

Reporter: Rendy Saputra


Tentang Sumedang - Lihat Anak Jadi Lulusan Terbaik IPK 3,84, Orangtua Afidah Menangis | Baidowi dan Aminah, orangtua dari Siti Afidah (22) seolah tak percaya saat melihat putri pertamanya meraih predikat wisudawati terbaik di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebab, ketika Afidah meminta kedua orangtuanya mendampingi dirinya wisuda sama sekali tidak memberi kabar.


Keduanya pun langsung menangis haru dan meneteskan air matanya saat mengetahui sang anak menjadi salah satu mahasiswa terbaik. Afidah rupanya memberi kejutan kepada orangtuanya tentang prestasinya itu.


"Saya tadi lihat di layar, kok yang maju Afidah. Tak lihat, lho... itu kan anak saya. Saat itu saya langsung ngrembes (menangis), ngucap syukur kepada Yang Di Atas. Anak saya ndak bilang kalau dia jadi yang terbaik. Dia hanya bilang wisuda saja," ungkap Baidhowi ditirukan Humas UIN Semarang Soim saat ditemui merdeka.com di kampus I UIN Walisongo Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/1).


Baidhowi pun semringah, bangga bercampur bahagia karena melihat anaknya berprestasi. Keluarga besarnya dari Kendal pun diajak untuk menonton proses wisuda Afidah.


Kebanggaan Baidhowi semakin besar, apalagi mulai kuliah hingga wisuda anak pertama mereka ini tidak pernah mengeluh kekurangan uang. Demi kesuksesannya rela berjuang untuk memenuhi kehidupanya sendiri.


Dengan program Beasiswa Bidik Misi bisa memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya. Ketika kurang, Afidah pun tidak pernah meminta lagi dari orangtuanya yang hanya bekerja sebagai buruh tani itu.


Afidah mengaku sengaja tidak menyampaikan kepada kedua orang tuanya jika dirinya merupakan wisudawati terbaik di kampusnya. Hal itu dilakukan karena selain dirinya larut dalam kesibukan mencari biaya kuliah tambahan, Afidah sengaja ingin memberikan kejutan ke kedua orangtua tercinta itu.


"Selain sibuk mengajar ngaji anak-anak, saya ingin beri kejutan bahagia ke orang tua saya tercinta. Makanya memberikan kabar ke ayah ibu saya pulang ke rumah sehari sebelum wisuda dilaksanakan kemarin," tuturnya.


Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Dr Muhibin M Ag menyampaikan pesan kepada mahasiswinya itu bahwa jangan sampai berorientasi menjadi pegawai negeri, karena peluangnya sangat sedikit.


"Saya menganjurkan para wisudawan untuk berwirausaha agar bisa cepet berkembang dengan pesat. Kalau bisa berkembang buka peluang kerja baru agar bisa bermanfaat buat masyarakat. Mahasiswa UIN Walisongo jangan berharap jadi PNS sampai lima tahun kedepan," tuturnya.


Muhibin meyakinkan jika seorang pengusaha sukses lebih bagus, apalagi bisa membuka lapangan kerja jika usahanya besar dan sukses. Ketimbang hanya berharap menjadi seorang PNS yang pada akhirnya saat di hari tuanya hanya mendapatkan jatah uang pensiunan saja.


"Alangkah baiknya alumni untuk berwirausaha nanti jika sukses berkembang dengan bagus buka peluang kerja nantinya bermanfaat untuk masyarakat. Kalau wirausaha kemajuan bisa pesat beda dengan pegawai negeri," ucapnya.