Foto: Ilustrasi Korupsi. ©2015 Tentang Sumedang
Reporter: Deddy Santosa
Tentang Sumedang - Ketua Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Twedy Noviady Ginting mengatakan, budaya korupsi telah menyebabkan penurunan terhadap solidaritas dan produktivitas bangsa. Kondisi ini terjadi karena korupsi telah menjadikan setiap orang menjadi lebih individualis.
"Karena dalam masyarakat yang korupsi, cenderung akan menurunkan solidaritas dalam aktivitas produktif perkembangan bangsa," ujar Twedy di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4).
Menurutnya, budaya korupsi membuat seseorang tidak akan mampu memajukan dan mengembangkan diri dari negara lain. Dengan korupsi pula, seseorang akan mempunyai kepribadian yang tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
"Kepribadian itulah yang akan menyebabkan masa depan kita selaku warga Indonesia menjadi masa depan suram," ucapnya.
Dirinya menjelaskan, beberapa korupsi terdiri dari pola korupsi yang didasari atas 3 hal, yaitu dengan sogok menyogok, dengan perbuatan mengendalikan suatu jabatan atau kedudukan dan praktik korupsi dorongan partai tertentu.
"Ketiga ini membuat dampak korupsi yang sangat besar di Indonesia terhadap masyarakat, terutama dalam model pemerintahan dan ekonomi," tuturnya.
Lanjutnya, dalam model pemerintahan akan mengakibatkan kapasitas lembaga menurun terhadap kepedulian dan kepatuhan akan kebutuhan masyarakat. Sedangkan dalam ekonomi, akan meningkatkan biaya-biaya produksi, yang menjauhkan dan meningkatkan biaya produksi tersebut, sehingga tidak mampu ditinjau oleh publik atau masyarakat.
"Korupsi menghancurkan dan mengkhianati bangsa terhadap apa yang telah dicita-citakan," tutupnya.