Foto: Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Cahyo
Reporter: Hasan Setyabudi
Tentang Sumedang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melawan gerakan radikal atau teroris yang mengancam NKRI. Selain itu, Jokowi juga minta dukungan untuk memerangi narkoba di Tanah Air.
"Gerakan radikal ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), kita hadang dengan NKRI dan kebinekaan kita. Sekarang, menurut data yang ada, sudah ada 514 WNI yang bergabung dengan ISIS," kata Jokowi di hadapan ribuan kader PMII di Masjid Agung Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/4) malam.
Menurut Jokowi, tidak sedikit WNI yang telah bergabung dengan ISIS. Sehingga, masih ada potensi peningkatan jumlah WNI yang terlibat gerakan radikal tersebut.
Topik pilihan: ISIS di Malang | Jaringan narkoba di Lapas
"Itu jelas memecah persatuan bangsa, merusak kedamaian dan menghambat Kebhinekaan Tunggal Ika kita," tegasnya.
Di peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-55 PMII itu, Jokowi juga menyebut bahaya narkoba. Indonesia dengan tegas tidak dapat mentolerir pengedar narkoba yang sangat membahayakan. Dalam sehari, rata-rata sebanyak 50 orang warga negara Indonesia mati akibat narkoba.
"Saya tegaskan jika ada grasi yang masuk, saya pastikan dengan tandatangan penolakan," tegasnya.