Foto: Jokowi jajal baret TNI. ©Setpres RI/Cahyo
Reporter: Ridwan Ibrahim
Tentang Sumedang - Wakil Ketua PBNU KH As'ad Said Ali berharap kader muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menyontoh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, menurut As'ad, Jokowi memiliki prinsip tawasut, tawazun, tasamuh, dan i'tidal.
"Beliau (Jokowi) memiliki dan mampu melaksanakan sifat atau prinsip yang dipegang teguh PMII, yaitu tawasut, tawazun, tasamuh, dan i'tidal. Jadilah orang seperti Jokowi, supaya bisa jadi presiden yang memiliki sikap Islam ala Ahlus Sunnah wal Jamaah," pinta As'ad di acara Hari Lahir (Harlah) ke-55 PMII di Masjid Agung Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/4) malam.
Masih di acara yang sama, Ketua Umun PB PMII, Amirudin Makruf menegaskan, di usianya yang ke-55 tahun ini, PMII siap melakukan reposisi gerakan, baik dalam hal intelektual maupun ke-Islamannya.
"PMII itu gerakan pembela bangsa dan penegak agama. Sehingga kita siap di garda depan mempertahankan bangsa dan negara dari segala bentuk radikalisme yang bisa mengancam keutuhan NKRI," tegasnya.
Sementara itu, dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga meminta kader PMII di seluruh Indonesia untuk ikut aktif membangun pola pikir bangsa. Jokowi juga meminta, PMII mendukungnya dalam memerangi gerakan radikal seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan narkoba.
Sebab, kata Jokowi, Indonesia berada dalam krisis narkoba yang harus diperangi. "Dalam sehari ada 50 orang dan 18 ribu orang yang meninggal karena narkoba tiap tahunnya. Dan, ada 1,5 juta orang pecandu narkoba sudah tidak bisa direhabilitasi dan menunggu mati."
Indonesia sudah darurat narkoba, katanya. Untuk itu harus diperangi. "Saya tegaskan jika ada grasi yang masuk, saya pastikan dengan tanda tangan penolakan," tegasnya.