
Foto: Niko dinikahkan di Kantor Polisi. ©2015 Tentang Sumedang
Reporter: Benny Wijaya
Tentang Sumedang - Perkosa ABG, Niko Atlet Nasional Dinikahkan di Kantor Polisi | Supriyatno alias Niko (21) warga Kudus, Jawa Tengah tersangka kasus pemerkosaan yang ditangkap aparat Polrestabes Semarang Selasa 6 Januari lalu, menjalani prosesi pernikahan di Masjid Alhidayah, Mapolrestabes Semarang, Jawa Tengah Rabu (28/1) Siang.
Mantan mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Kota Semarang (Unnes) yang tercatat sebagai atlet sepak takraw nasional tersebut, memutuskan menikahi NIK, gadis yang baru berusia 16 tahun warga Kendal yang tak lain adalah korban yang dia perkosa.
Tindak pidana pemerkosaan itu dilakukan oleh Niko setelah memberikan minuman keras jenis anggur merah saat di kafe di kawasan Sekaran, Gunung Pati. Kemudian korban NIK diajak ke mess atlet Kompleks Kampus Unnes Kawasan Sekarang, Gunung Pati, Kota Semarang dan korban diperkosa di mess tempat tinggal pelaku.
Keputusan pernikahan tersebut diambil setelah kedua belah pihak keluarga bertemu dan memutuskan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.
"Keluarga saya sudah bertemu pihak perempuan. Kami meminta maaf dan sudah dirembuk secara baik-baik," tutur Hariyanto, kakak tersangka Supriyanto, di sela-sela akad nikah kepada wartawan di Masjid di lingkungan Mapolrestabes Semarang di Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(28/1).
Isak tangis kedua keluarga mempelai mengiringi acara ijab kabul yang dilakukan secara sederhana tersebut. Beberapa petugas kepolisian juga terlihat mengawal selama jalannya prosesi akad nikah.
Kapolrestabes kota Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, kendati kedua belah pihak memutuskan menikahkan keduanya, proses hukum menyangkut Supriyanto akan tetap berlanjut.
"Kami tetap memberikan kesempatan untuk melangsungkan pernikahan, tapi proses hukum juga tetap akan berlanjut," pungkas Djihartono kepada wartawan.