Breaking News
Join This Site
Setelah Batal, Kapan Bareskrim Gelar Perkara Kasus Komjen BG?

Setelah Batal, Kapan Bareskrim Gelar Perkara Kasus Komjen BG?

Setelah Batal, Kapan Bareskrim Gelar Perkara Kasus Komjen BG?



Foto: Komjen Budi Gunawan. ©2015 Tentang Sumedang


Reporter: Chandra Wicaksana





Tentang Sumedang - Bareskrim berencana melakukan gelar perkara kasus Komjen Budi Gunawan. Tapi batal, dengan alasan sejumlah pihak yang diundang tak bisa hadir salah satunya pimpinan KPK.



Saat dikonfirmasi pada Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan, mengatakan bahwa gelar perkara kasus Komjen Budi Gunawan tetap dilakukan secara terbuka agar tak dicurigai oleh masyarakat.



"Kalau gelar perkara tertutup nanti dibilang ditutupi, kalau dibuka dibilang terlalu transparan. Gelar perkara ini dilakukan agar melihat respon masyarakat. Polri takut dianggap main mata, takut dianggap berpihak dan main-main karena belum apa-apa ini pasti di SP3 hukum ini sekarang mau dijadikan opini atau memang negara hukum," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/4).



Tapi, dia belum bisa memastikan kapan gelar perkara akan dilakukan. Dia berdalih, gelar perkara diperkirakan setelah kegiatan Konferensi Asia Afrika selesai.



"Mungkin minggu depan karena pekan ini ada agenda fit and proper test juga. Persiapan Konferensi Asia Afrika masak gelar perkara mengalahkan konferensi Asia, ada hal-hal yang lebih besar untuk ditangani," ujarnya.



Lanjut dia, dirinya tak mau berandai-andai soal hasil gelar perkara tersebut. Oleh karena itu, apabila gelar perkara sudah diputuskan, pihak manapun harus menghargai proses hukum yang berlaku.



"Kemarin ini banyak beberapa ahli yang tidak bisa hadir. Kalau ada yang sudah diundang tadi belum terundang kan bisa-bisa saja. Tidak perlu saling menyalahkan karena masalah undangan lalu diadu domba. Kan tidak ada bukti jangan diperbesar gelar perkaranya," terangnya.



"Haruslah digelar klo tiba-iba nanti ada keputusan apa jadinya? Ramai nanti. Sekarang mau buka-bukaan juga banyak yang protes. Kalau mau ikuti kemauan semua orang kan susah," tukasnya.