
Foto: Ilustrasi Hukuman Mati. ©2015 Tentang Sumedang
Reporter: Dudi Anggoro
Tentang Sumedang - 4 Wartawan Diamankan Saat Meliput Eksekusi Mati di Nusakambangan | Jaksa Agung HM Prasetyo menceritakan saat pelaksanaan eksekusi terpidana mati kasus narkoba di LP Nusakambangan, Jawa tengah beberapa waktu lalu. Dia menemukan empat wartawan yang mencoba menyusup saat eksekusi mati akan dilakukan. Dua dari empat wartawan tersebut diketahui wartawan HAM internasional.
"Saat akan dilaksanakan eksekusi, ada penyusupan dari wartawan mancanegara yakni wartawan HAM Internasional dari Brasil dan Peru. Keduanya bernama Marcio Gomez dan Geovannie Versy Saima Guerero," kata Prasetyo dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/1).
Dengan sigap, kedua wartawan asing itu langsung dideportasi oleh pihak imigrasi setelah pihak Kejaksaan Agung melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi Cilacap. "Kedua jurnalis itu diamankan dan dideportasi ke negaranya," ungkapnya.
Dua wartawan lain yang mencoba menyusup saat eksekusi mati adalah wartawan dari RCTI dan RTV. Keduanya mencoba menyusup dengan menyamar menjadi nelayan.
"Ada yang menyamar menjadi nelayan dan pada saat dilakukan penyisiran oleh satuan pengaman atas saran dari tim pengaman Kejaksaan Agung, ditemukan adanya wartawan RCTI dan RTV. Selanjutnya dibubarkan," jelas Prasetyo yang disambut tawa oleh peserta rapat di Komisi III.
Dengan diungkapnya penyusupan tersebut, Prasetyo menyebut LP Nusakambangan tidak steril dari gangguan. "Kondisi tersebut menunjukkan lokasi LP Nusakambangan tidak lagi steril dari pengganggu yakni wartawan dalam dan luar negeri yang mencoba meliput eksekusi mati," tuturnya.