Foto: Ilustrasi hujan. AFP PHOTO/ ARIS MESSINIS
Reporter: Billy Nurkholis
Tentang Sumedang - Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah diguyur hujan deras selama berjam-jam lamnya. Akibatnya, kota itu dikepung banjir di beberapa wilayah dan jalan utama.
"Lima belas tahun saya tinggal di sini, baru kali ini banjir sampai masuk ke dalam rumah. Banjir kali ini benar-benar parah," kata warga Jalan Christopel Mihing Sampit, Suryati seperti dilansir dari Antara, Minggu (12/4).
Menurut Suryati, hujan deras terjadi sejak sekitar pukul 01.00 dini hari tadi hingga 12.00 siang ini. Hujan masih mengguyur Sampit meski curah hujannya berkurang dibanding saat dini hari.
Kawasan pusat Kota Sampit yang terdiri dari Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, banyak terendam banjir cukup dalam. Jalan dan permukiman terendam, bahkan air masuk sampai ke dalam rumah sehingga warga terpaksa menyelamatkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.
"Kami terpaksa menyelamatkan barang-barang agar tidak basah. Ada yang ditaruh di atas kasur dan ada pula di atas meja. Jadi repot karena air masuk sampai dalam rumah," kata Rita, warga Perumahan Arjuno.
Hampir semua jalan utama terendam banjir, seperti Jalan Achmad Yani, MT Haryono, HM Arsyad, Pangeran Antasari, Kopi, Christopel Mihing, Walter Condrad, Kihajar Dewantoro dan lokasi lainnya. Bahkan Jalan Muchran Ali yang biasanya tidak pernah terendam banjir, kali ini juga tak luput dari banjir.
Sejumlah perkantoran juga tidak luput dari banjir. Tidak terkecuali sekitar lingkungan RSUD dr Murjani juga terendam, bahkan sejumlah ruangan di instalasi Gizi dan selasar juga kemasukan air sehingga mengganggu aktivitas petugas kesehatan dan keluarga pasien.
Selain tingginya curah hujan yang terjadi sejak dini hari, banjir cukup parah ini diduga terjadi karena Sungai Mentaya di saat bersamaan sedang mengalami pasang. Sehingga lajur pembuangan air dari kawasan kota tersendat.
Penyebab lainnya, belum maksimalnya fungsi drainase akibat tersumbat sampah, khususnya di kawasan permukiman. Masyarakat berharap pemerintah daerah lebih serius membenahi drainase di kota ini.