Foto: Lukman Hakim Saifuddin. ©2015 Tentang Sumedang
Reporter: Rudi Hantanto
Tentang Sumedang - Agen perjalanan (travel agent) haji dan umroh masih menjadi sorotan pemerintah. Hal menyusul hilangnya 16 WNI di Turki yang dicurigai ke Suriah untuk ikut ISIS melalui agen travel Smailing Tour.
"Travel agent direktorat pemberangkatan haji dan umroh telah membuat regulasi biro perjalanan apakah biro umroh betul-betul ketat terkait jamaahnya," kata Menteri Agama Lukman Halim Saifuddin di kantornya, Jakarta (23/3).
Dengan regulasi tersebut, agen perjalanan haji dan umroh diminta mengawasi jamaahnya dengan baik.
"Tidak boleh tidak tahu menahu, berangkat dan pulang jumlah jamaah yang sama. Boleh dia pergi kalau ada alasan tertentu seperti sakit harus diopname," tandas menteri jebolan sekolah Gontor ini.
Jika agen perjalanan tetap lalai, kata dia, maka Kementerian Agama pun akan bertindak tegas. "Ada sanksi tertinggi pencabutan izin," tegas dia.
Pekan lalu, 16 WNI itu dinyatakan hilang di Turki. Mereka memakai visa turis, lalu berpisah dari rombongannya. Belasan orang asal Surabaya dan Surakarta yang juga mencakup empat balita ini menumpangi Turkish Airlines TK 67, melalui jasa biro perjalanan Smailing Tur dari Jakarta.
Hilangnya 16 WNI tersebut merupakan kejadian pertama sepanjang sejarah republik. BIN menduga rombongan ini sejak awal berniat gabung dengan ISIS melalui perbatasan Turki.
