Breaking News
Join This Site
Tarik Minat Investor, Pemerintah Diminta Petakan Konsumen Listrik

Tarik Minat Investor, Pemerintah Diminta Petakan Konsumen Listrik

Tarik Minat Investor, Pemerintah Diminta Petakan Konsumen Listrik



Foto: PLN. Tentang Sumedang


Reporter: Rudi Hantanto





Tentang Sumedang - Dewan Penasihat Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Herman Darnel Ibrahim meminta pemerintah memetakan konsumen listrik dalam lima tahun ke depan. Hal ini dilakukan untuk menarik minat investor di megaproyek 35.000 megawatt (MW).



"Yang sekarang terjadi, belum disambung dengan secara rinci dengan untuk apa itu nanti akan dipakai," ujar Herman dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan Merdeka.com, RRI, IJTI, dan IKN di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).



"Konsumen besar apa yang akan masuk sepuluh tahun ke depan. Misal pabrik mobil X yang kerja sama dengan Proton. Masuk tahun sekian gunakan listrik sekian. Diinventaris semua itu kapan masuk," tambahnya.



Selain itu, Herman mengungkapkan, dirinya juga menyangsikan realisasi megaproyek listrik 35.000 MW terwujud dalam lima tahun.



"Saya ketemu kontraktor-kontraktor, ketika ditanya tidak ada satupun yang percaya kalau 35.000 MW itu bisa selesai dalam tahun 2019. Saya pun demikian," tuturnya.



Seperti diketahui, pemerintah tengah menggenjot ketersediaan listrik dalam lima tahun ke depan. Salah satunya dengan mendorong pembangunan PLTU Mulut Tambang.



Pemerintah mengandalkan perusahaan listrik swasta nasional untuk kelancaran megaproyek pembangkit 35.000 megawatt (MW). Pihak swasta nasional akan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk kelancaran proyek ketenagalistrikan.



"Bisnis listrik itu konservatif tapi (nilainya) sangat besar. Makanya kita buka untuk asing, tapi nasional akan dikedepankan dan diprioritaskan untuk program ini. Pokoknya kebutuhan listrik harus kita penuhi secepat-cepatnya," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (12/3).



JK sapaan akrabnya, mengaku membutuhkan peran swasta nasional untuk memenuhi kebutuhan listrik yang tiap tahun mengalami peningkatan. Diperkirakan, kebutuhan listrik nasional pada 2025 mencapai 100.000 megawatt (MW).



"10 tahun lalu kebutuhan listrik kita hanya 25 Gigawatt (Gw). Karena pertumbuhan ekonomi berkembang, maka (kebutuhan) listrik juga akan meningkat. Makanya kita harus mendorong (pasokan) listrik," kata dia.