Foto: Ilustrasi ISIS. ©2014 Tentang Sumedang
Reporter: Billy Nurkholis
Tentang Sumedang - Maraknya pengungkapan jaringan ISIS di Tanah Air menjadi perhatian khusus pemerintah. Keberadaan kelompok radikal ini kini menjadi musuh negara.
Tapi dalam kacamata Rektor UIN Jakarta, Azyumardi Azra, ISIS bukanlah ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Sebab gerakan fundamentalis-radikal ISIS itu hanya bisa tumbuh berkembang di negara yang otoriter.
"ISIS tidak terkait dengan demokrasi. Semakin otoriter suatu negara, semakin muncul radikal. Sebaliknya, semakin demokrasi, tak ada peluang bagi radikalisme," ujar Azra di Kemayoran, Jakpus, Senin (23/3).
Akan tetapi, Azra tetap memperingati, ISIS pun tetap masuk apabila keadaan politik Indonesia terus gaduh dan ekonomi memburuk. Jika kedua hal ini diperhatikan secara serius, niscaya Indonesia bukanlah lahan bagi gerakan ISIS bertumbuh subur.
"Tapi diwaspadai, kalau politik terus gaduh dan ekonomi buruk point entri bagi ISIS. Namun Indonesia bukan lahan subur bagi Indonesia jika dua hal ini diperhatikan," tutur Azra.