Breaking News
Join This Site
PLTU Mulut Tambang Solusi Turunkan Tarif Listrik

PLTU Mulut Tambang Solusi Turunkan Tarif Listrik

PLTU Mulut Tambang Solusi Turunkan Tarif Listrik



Foto: Ilustrasi PLN. ©2014 Tentang Sumedang


Reporter: Irwan Setyabudi





Tentang Sumedang - Pemerintah berencana menggenjot pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang. Mengacu hal itu, Dewan Penasehat Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Herman Darnel Ibrahim menuturkan dengan dibangunnya PLTU Mulut Tambang mampu menurunkan tarif listrik nasional.



"Kalau listrik kita murah dari PLTU mulut tambang, seluruh nasional bisa ikut menikmati. Biaya pokok listrik turun," ujar Herman dalam diskusi Energi Kita yang diselenggarakan Merdeka.com, RRI, IJTI, dan IKN di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).



Tak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga mampu menurunkan subsidi energi dengan meningkatnya pembangunan PLTU Mulut Tambang ini. "Pada level sekarang sebenarnya, kalau pemerintah punya PLTU mulut tambang, pemerintah tidak perlu menaikkan (tarif listrik)," ucapnya.



Penurunan tarif listrik, tambah Herman, dilatarbelakangi turunnya biaya produksi yang ditanggung PT PLN (Persero). "Kalau biaya produksi turun maka secara tidak langsung mampu dinikmati seluruh nasional," tuturnya.



"Kalau PLN biaya pokoknya murah akan lebih baik dalam membangun infrastruktur, pelayanan membaik, jarang padam," tandas mantan Dirut PT PLN tersebut.



Seperti diketahui, melalui penerbitan peraturan baru bernomor 553-12/20/6000.3/2012 tentang PLTU Mulut Tambang pengganti peraturan sebelumnya bernomor 192-12/40/600.1/2006 mewajibkan PLTU tersebut menggunakan batu bara berkalori rendah.



Penggunaan batu bara dengan kalori rendah dinilai lebih ekonomis jika dibandingkan berkalori menengah atau tinggi. Imbasnya, harga pembelian batu bara bisa lebih murah dan tarif lebih rendah.



"Di Indonesia, batu bara jenis tersebut melimpah dan murah. Batu bara kalori rendah tidak laku dijual ke luar negeri sehingga lebih baik dipakai untuk kebutuhan dalam negeri yakni PLTU," ujar pengamat kelistrikan Fabby Tumiwa.