Breaking News
Join This Site
Pengendalian Lemah, Menteri Hanif Akui Banyak Pekerja Asing Ilegal

Pengendalian Lemah, Menteri Hanif Akui Banyak Pekerja Asing Ilegal

Pengendalian Lemah, Menteri Hanif Akui Banyak Pekerja Asing Ilegal



Foto: Hanif Dhakiri. ©2014 Tentang Sumedang


Reporter: Deddy Santosa





Tentang Sumedang - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengakui pengendalian aliran pekerja asing masuk ke Indonesia masih lemah. Itulah sebabnya dia menenggarai banyak pekerja asing ilegal di Tanah Air.



"Makanya, pengendalian harus menjadi prioritas saat ini," katanya saat di Bandara Syamsudin Noor saat kunjungan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, seperti dikutip Antara, Sabtu (14/3) malam.



Hanif menemukan lima pekerja ilegal asal China di sebuah perusahaan tambang di Rantau Nangka, Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Berdasarkan informasi diterimanya dari pekerja lokal, jumlah pekerja asing ilegal di perusahaan tersebut mencapai puluhan orang.



"Untuk pekerjanya sanksinya ya dideportasi," katanya. "Kami akan laporkan perusahaan yang tidak menaati ketentuan tersebut ke beberapa instansi terkait, termasuk Kementerian ESDM dan bursa efek, untuk segera diberikan sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan."



Di sisi lain, kata Hanif, pihaknya bakal menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan penertiban pekerja asing ilegal di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, Kementerian bakal membentuk tim dengan menggandeng kepolisian dan instansi terkait lainnya.



Dengan begitu, dia berharap, potensi penerimaan negara dari pekerja asing tak hilang. Di sisi lain, kesempatan penduduk lokal untuk mendapatkan pekerjaan menjadi terbuka lebar.



"Bila satu pekerja asing saja harus menyetor ke negara Rp12 juta per tahun. Maka, jika terdapat 100 pekerja asing ilegal maka kerugian negara mencapai Rp1,2 miliar per tahun."



Saat ini,Kementerian Tenaga Kerja mencatat pekerja asing terdaftar mencapai 67.200 orang.