Breaking News
Join This Site
Bak Dihipnotis, Ira Rela Ngutang Demi Bayar Pajak Hadiah Tipuan

Bak Dihipnotis, Ira Rela Ngutang Demi Bayar Pajak Hadiah Tipuan

Bak Dihipnotis, Ira Rela Ngutang Demi Bayar Pajak Hadiah Tipuan



Foto: Ilustrasi SMS. Tentang Sumedang


Reporter: Benny Wijaya





Tentang Sumedang - Teknik penipuan melalui SMS menggunakan berbagai cara agar bisa mengibuli para korbannya. Namun secara keseluruhan pelaku menjanjikan hadiah dengan nilai yang sangat menggiurkan.



Ira Septiani, seorang warga di sebuah perumahan di Malang, Jawa Timur memberi pengakuan kalau pernah menjadi korban penipuan sekitar tahun 2009.



Dia merasa tergiur saat ditawari hadiah ratusan juta oleh seseorang yang mengaku dari operator seluler, kendati sudah dijelaskan oleh operator kalau SMS yang diterimanya modus penipuan.



"Awalnya ada SMS yang memberi kabar kalau nomor HP Anda menjadi pemenang undian dari Telkomsel sebesar Rp 150 juta," kisahnya, Minggu (15/3).



Karena mendapat kabar gembira, Ira kemudian menghubungi nomor yang yang disertakan dalam SMS itu. Dia diberi tahu kalau sebagai salah satu pelanggan yang beruntung karena setia dengan nomor operator tersebut.



"Penerima teleponnya sangat ramah, memberi penjelasan seperti operator-operator telepon profesional. Memberi kesempatan dalam sehari itu untuk mencari uang sebesar 10 persen dari nilai pajak hadiah," katanya.



Seketika itu, Ira yang masih tunggakan KPR itu mencari-cari utangan ke sana-sini. Dia dan suaminya sudah berandai-andai akan melunasi utang dan KPR jika hadiah itu sudah diterimanya.



Ira sebenarnya juga menyimpan keraguan, karena itu dia datang ke kantor Grapari untuk mendapatkan kejelasan tentang informasi tersebut. Oleh Grapari juga dijelaskan kalau pengumuman dan program undian tersebut tidak ada.



"Sudah dijelaskan kalau tidak ada program undian tersebut, tetapi tidak tahu ya, ingin telepon lagi ke orangnya. Akhirnya telepon juga ke orangnya, dijelaskan kalau program itu langsung dari pusat di Jakarta," terangnya.



Hati Ira yang semula sudah tidak percaya akhirnya tertarik lagi. Sementara suaminya sudah tidak percaya semenjak mendapat penjelasan dari Grapari. Tetapi hati kecil Ira, yakin kalau akan mendapatkan rezeki uang Rp 150 Juta, sehingga masih ingin mencoba-coba.



Karena itu tanpa sepengetahuan suaminya, Ira menghubungi operator Telkomsel palsu tersebut. Dia pun menyatakan kalau kesulitan mengumpulkan mencari pajak undian yang dibebankan. Dan, dirinya meminta waktu kelonggaran. Kemudian dia pun menyampaikan jika baru bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 8,3 juta.



Ira mengaku seperti terhipnotis, karena begitu saja mengikuti perintah pelaku untuk pergi ke mesin ATM. Lewat mesin ATM di Lawang, Malang, dirinya dipandu untuk mengirimkan keseluruhan uangnya. Dia merasa setengah sadar mengikuti perintah untuk memencet tombol transfer uangnya.



Dirinya baru tersadar saat putrinya yang baru bisa berjalan terjatuh karena lantainya yang licin. Namun uangnya sudah terlanjur terkirim ke nomor rekening penipu.



"Baru tersadar beberapa saat kemudian. Sempat kebingungan bagaimana bercerita pada suami, pokoknya lemes hari itu," kenang perempuan yang mengaku tidak melaporkan kasusnya ke polisi karena malu.