Breaking News
Join This Site
Masyarakat Pesimis Pembelian Elpiji 3 Kg Pakai 'Kartu Sakti' Efektif

Masyarakat Pesimis Pembelian Elpiji 3 Kg Pakai 'Kartu Sakti' Efektif





Foto: Elpiji 3 kg buat orang miskin. ©2015 Tentang Sumedang


Reporter: Chandra Wicaksana





Tentang Sumedang - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat bakal menguji coba sistem distribusi tertutup elpiji 3 kilogram (Kg). Nantinya, pembelian tabung gas melon tersebut akan menggunakan 'kartu sakti' Jokowi.



Tak sedikit kalangan yang menyangsikan efektivitas penggunaan kartu sakti untuk pembelian elpiji 3 Kg. Heru (35) menilai penggunaan kartu tersebut tidak akan tepat sasaran.



"Kalau kartunya dipegang bukan sama orang yang enggak berhak itu nanti gimana," ujar Heru saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (22/3).



Pasalnya, lanjut Heru, elpiji 3 Kg notabenenya digunakan sebagian besar kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. "Nah kalau kalangan itu kan biasanya mereka gaptek ya. Itu nanti gimana sosialisasinya biar tepat sasaran," tutur pria yang berprofesi sebagai pegawai swasta ini.



"Nanti juga ngedatanya bukannya ribet ya. Kalau memang dibilangnya agar tepat sasaran ya harusnya data juga lengkap. Semoga saja berhasil," tandasnya.



Seperti diketahui, dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan uji coba sistem distribusi elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg). Rencana ini akan diterapkan Juni 2015 di tiga wilayah yakni Bali, Bangka, dan Batam.



Kepastian itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja seperti dilansir Antara, di Jakarta, kemarin. Uji coba sistem distribusi ini bakal dilakukan hingga Oktober 2015.



"Uji coba dilakukan selama empat bulan. Kita belajar kelemahan dan kelebihannya," kata Wiratmaja.



Jika berhasil, distribusi elpiji 3 kg secara tertutup akan dilakukan secara menyeluruh di pelosok Indonesia pada awal 2016.



Nantinya, pembelian gas elpiji 3 Kg akan dilakukan menggunakan kartu khusus yang diberikan kepada rakyat miskin dan usaha mikro. Sempat diwacanakan, kartu khusus yang dimaksud adalah Kartu Indonesia Sehat yang dibangga-banggakan Jokowi saat masa kampanye Pilpres.



Dana subsidi ditransfer setiap bulan ke kartu tersebut. Dengan total anggaran subsidi gas 3 Kg sebesar Rp 26 triliun, maka setiap kepala keluarga miskin dan usaha mikro hanya mendapat jatah Rp 42.000-45.000 per bulan. Namun dana subsidi tersebut tidak bisa diambil dalam bentuk tunai.



"Masyarakat harus pergi ke pangkalan untuk menukarkan dana subsidinya dengan elpiji 3 kg," ujar Wiratmaja.



Jika dana subsidi dalam kartu tersebut sudah habis terpakai, masyarakat diharuskan membeli gas elpiji 3 kg dengan harga yang sudah ditetapkan.