Foto: Jokowi lapor SPT pajak. ©2015 Tentang Sumedang
Reporter: Rudi Hantanto
Tentang Sumedang - Presiden Joko Widodo menyatakan ingin mengubah Indonesia menjadi negara berbasis produksi. Agenda ini menjadi tujuan lawatannya ke China dan Jepang guna menarik investor.
Presiden mengatakan Indonesia saat ini tengah dalam masa transisi fundamental ekonomi. Indonesia tidak ingin hanya mengandalkan ekspor bahan mentah dalam menggenjot perekonomian. Melainkan harus ada nilai tambah.
"Kita akan alihkan dari ekonomi yang (berbasis) konsumsi menjadi produksi dan investasi," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma sebelum bertolak ke Jepang dan China, Jakarta, Minggu (22/3).
Ketergantungan Indonesia dengan komoditas ekspor mentah, menurutnya, membuat ekonomi negara ini rentan. Terlihat dari melemahnya nilai tukar Rupiah saat terjadi gejolak ekonomi global.
"Lemahnya Rupiah adalah sinyal kita harus melakukan perbaikan dan moderinsasi regional maupun internasional," tuturnya.
Kehadiran Jepang dan China, lanjut Jokowi, bakal menguntungkan ekonomi Indonesia. Pasalnya, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki dua negara tersebut, membuat barang ekspor Indonesia lebih bernilai tambah.
"Kita, Indonesia, harus bekerja keras agar industri pindah ke Indonesia. Kita menghargai sistem dan teknologi yang mereka (Jepang dan China) punyai," jelas mantan gunernur DKI Jakarta ini.
Sebagai langkah membuat Indonesia makin seksi di mata investor, Jokowi berjanji akan meningkatkan pembangunan infrastruktur, ketersediaan listrik, mempermudah izin usaha, hingga menekan tingkat inflasi.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan bahwa pemerintah mengakui kalau Indonesia selama ini menjadi penghamba setia produk impor.