Foto: Jokowi bertemu SBY. ©2014 Tentang Sumedang
Reporter: Benny Wijaya
Tentang Sumedang - Pengamat ekonomi politik Fachry Ali menilai, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih berhati-hati dalam politik anggaran dibandingkan Joko Widodo. Menurutnya, pemerintahan saat ini memiliki target pencapaian pajak yang tinggi.
Fachry mengatakan, SBY menciptakan kestabilan negara dengan menjaga APBN yang pembelanjaannya relatif rendah. Sehingga target pajak yang diterapkan tidak tinggi.
"Menurut saya, kalau kita bandingkan, pemerintah SBY jauh lebih hati-hati dalam politik anggaran. Karena APBN yang mereka rancang, menciptakan kestabilan," ungkapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/3).
Dia menilai, pemerintahan Jokowi lebih ambisius, namun memberikan porsi kecil untuk sektor swasta. Sehingga nilai anggaran infrastruktur yang besar dapat menyebabkan inflasi.
"Jadi memberikan tempat yang lebih sedikit di swasta. Jadi kalau anggaran infrastruktur itu besar tanpa mempertimbangkan inflasi, itu harus dilihat. Bahkan, Bank Dunia mempertanyakan rencana pembangunan ambisius ini," tutup Fachry.
